Kamis, 06 Juni 2013

The Sixth Sense

Kali ini, saya akan mengulas tentang salah satu dari ragam jenis fenomena psi, yaitu Indera Keenam.



Normalnya, manusia memiliki lima indera, yakni indera penglihat (mata), indera peraba (kulit), indera pembau (hidung), indera perasa (lidah), dan indera pendengar (telinga). Kelimanya sering disebut dengan istilah panca indera. Dalam kehidupan sehari-hari, panca indera berperan dalam mendapatkan informasi tentang dunia sekitar.
Diluar lima indera itu, banyak orang meyakini adanya indera keenam. Orang akan dianggap memiliki indera keenam jika mampu melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat, didengar atau dirasakan orang lain. Misalnya mampu melihat hantu atau bercakap-cakap dengan hantu. Demikian juga orang yang bisa meramalkan kejadian yang akan datang.

Jadi, indera keenam berperan sebagai indera untuk menangkap informasi tentang dunia sekitar yang tidak bisa diperoleh dengan indera biasa. Dalam bahasa inggris, indera keenam dikenal dengan istilah ‘sixth sense’. Adapun dalam istilah teknis psikologi, indera keenam dikenal dengan istilah extra sensory perception atau disingkat ESP. Untuk selanjutnya dalam buku ini, istilah ESP yang akan digunakan. ESP terdiri dari tiga hal, yakni telepati, clairvoyance dan precognition. Masing-masing akan diterangkan lebih terperinci dalam tulisan selanjutnya.

Berikut beberapa “citra” hasil penginderaan karena adanya indera keenam ( hasil pengalaman beberapa orang ) :
  • Seseorang dapat melihat pancaran bioelektromagnetik dari tubuh seseorang ( ini disebut “aura“ ) dalam warna dan kombinasi warna tertentu.
  • Seseorang yang dapat melakukan pengobatan psi dapat melihat seseorang dalam citra seperti foto rontgen hitam putih. Yang normal berwarna putih dan yang sakit berwarna gelap (hitam).
  • Seseorang dapat merasakan adanya benda logam atau bukan logam dengan merasakan adanya getaran atau, rasa seperti tertusuk jarum pada telapak tangannya.
  • Seseorang dapat mendengar seseorang bersuara secara jelas padahal orang tersebut berada ditempat jauh.
  • Seseorang dapat melihat bayang-bayang atau citra “makhluk halus”.
  • Seseorang ditutup matanya tetapi dia dapat mengenal jalan dan tidak menabrak barang-barang yang ada didepannya (seakan akan seperti tidak ditutup matanya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar