Senin, 18 Mei 2015

Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi Kelompok 2


A. Teori
Teori-teori yang kami kaitkan dengan proses pengajaran kami terhadap anak-anak didik adalah teori paedagogi, teori Piaget tentang tahapan perkembangan anak usia 2-7 tahun yaitu tahapan pra-operasional  dan berhitung.  Berikut adalah penguraian dari teori-teori tersebut.

Paedagogi
Paedagogi berasal dari bahasa Inggris yaitu Paedagogy, serta dari bahasa Yunani yaitu Paedagogeo yang seacara literal dapat dartikan sebagai memimpin anak. Adapun Paedagogik merupakan ilmu ataupun seni dalam mendidik  anak-anak yang dilakukan oleh orang dewasa yang bertanggung jawab (Kesuma, 2008) . Bentuk tanggung jawab disini adalah sejauh mana upaya-upaya  atau strategi-strategi yang dilakukan pengajar dalam proses mengajarkan ilmu-ilmu serta pandangan-pandangan tertentu. Pengajaran dapat menjadi efektif dalam sudut pandang paedagogi jika pengajar dapat berinteraksi  dengan latar belakang pengetahuan ataupun pengalaman siswa serta situasi-situasi-situasi personal.
Selama proses pengajaran yang kami lakukan, kami selalu berusaha untuk berinteraksi dan memahami anak-anak didik kami, seperti bertanya dimana rumahnya, cita-citanya apa, hobinya apa, dan lain sebagainya.  Hasil yang kami dapati dengan hal-hal yang sederhana seperti itu ternyata cukup berpengaruh terhadap jalanya proses pengajaran, kami jadi mengerti bagaimana pendekatan dan cara bersikap  terhadap masing-masing anak sehingga apa yang kami beritahu dapat diterima mereka tanpa blocking tertrntu dari anak.

Tahapan Pra-operasional 
Piaget (dalam Lahey, 2012) mengatakan bahwa anak-anak yang berusia 2-7 tahun berada dalam tahapan pra-operasional. Tahapan ini merupakan tahapan dimana anak-anak sudah dapat bepikir secara simbolik, walaupun sedikit berbeda dengan pemikiran orang dewasa.  Pemikiran simbolik ditandai dengan munculnya sistem-sitem lambang atau simbol, seperti warna, bahasa ataupun bentuk. Pemikiran Simbolik ini juga merupakan sesuatu yang penting karena merupakan kemampuan anak untuk menggambarkan atau membayangkan sesuatu objek.
Selama proses pengajaran kami, kami menghubungkan apa yang akan kami ajarkan dengan simbol-simbol atau bentuk-bentuk tertentu. Hal ini kami lakukan karena selain untuk merangsang pemikiran simbolik mereka tapi juga untuk menciptakan suasanya belajar yang lebih asyik dan tidak membosankan.

Berhitung 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berhitung diartikan sebagai melikakukan kegiatan hitung seperti menjumlah, mengurangi dan lain sebagainya. Berhitung juga merupakan aktivitas yang penting dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang menjadi alasan kami memilih berhitung untuk diangkat sebagai bahan atau meteri yang akan kami ajarkan kepada anak-anak didik. Hal ini juga didukung oleh orang tua anak didik yang mengatakan kalau berhitung sangat penting namun pemahaman anak-anak didik masih kurang.
B. Konsep
Konsep yang kami terapkan dalam pengerjaan tugas ini  adalah konsep bermain sambil belajar. Konsep ini kami terapkan dengan mempertimbangkan 2 hal, yaitu :
Usia. Usia anak-anak yang akan kami didik berkisar antara rentang 4-6 tahun. Rentang usia tersebut merupakan masa-masa dimana anak senang bermain-main, namun jika bermain asal bermain manfaatnya tidak akan didapat, sehingga tepat rasanya jika dikombinasikan dengan proses belajar

Penciptaan suasana yang baik. Ketika anak-anak didik nyaman dengan kondisi seperti ini maka proses belajar dan ilmu-ilmu yang diberikan menjadi lebih mudah diserap oleh anak didik. Adapun yang penerapan dari konsep ini dalam proses pengajaran kami adalah melakukan proses belajar-mengajar berhitung di sertai dengan media-media seperti kertas origami warna-warni yang dibentuk-bentuk dan ditambah dengan cerita-cerita yang menarik untuk didengar oleh anak-anak didik.
 
C. Proses yang terjadi selama pelaksanaan
Pada hari Senin, 11 Mei 2015 kelompok mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil pelaksanaan pembelajaran pedagogi yang telah dilakukan. Presentasi dibuka oleh Muhammad Rizki Nugroho sebagai moderator. Selanjutnya Riza Indri Sri Metami Barus menjelaskan tentang pendahuluan dan landasan teori mengenai pembelajaran pedagogi yang kelompok lakukan. Kemudian presentasi dilanjutkan oleh Eka Sartika yang membahas tentang penjelasan konsep pembelajaran pedagogi yang dilakukan, serta subjek, lokasi kegiatan, waktu pelaksanaan, dan durasi kegiatan yang dilakukan. Selain itu, Eka Sartika juga menjelaskan tentang rencana kegiatan, media yang digunakan selama kegiatan, dan rincian biaya yang dikeluarkan selama kegiatan. Setelah itu presentasi dilanjutkan oleh Nisya Aspasia. P yang menjelaskan tentang peran masing masing anggota selama pelaksanaan kegiatan, proses pelaksanaan kegiataan yang terjadi selama 3 hari, dan hasil yang didapatkan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kemudian presentasi dikembalikan ke Muhammad Rizki Nugroho yang menanyakan kepada audiens apakah ada pertanyaan mau kritik dan saran atas presentasi tugas yang telah kelompok lakukan. Pertanyaan dari audiens diawali oleh Risya yang menanyakan bagian anak anak licik. Risya menanyakan apakah hal tersebut bagus atau tidak. Tanggapan dari audiens selanjutnya datang dari Reza yang memberikan saran agar kelompok memaksimalkan media dalam bentuk visual. Selanjutnya Sinta menanyakan mengenai evaluasi kelompok, yaitu apakah target yang ingin dilakukan sudah tercapai atau belum. Kemudian kelompok berdiskusi sebentar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari audiens. Muhammad Rizki Nugroho bertugas menjawab pertanyaan dari audiens setelah berdiskusi. Lalu, ada pertanyaan tambahan dari Yuha yang menanggapi tentang jawaban kelompok atas pertanyaan Risya. Yuha menanyakan mengapa kelompok mengikuti perilaku anak tersebut. Muhammad Rizki Nugroho menjelaskan apa yang terjadi di lapangan. Setelah menjawab pertanyaan dari audiens, Ibu Dina menanyakan dinamika proses pelaksanaan pembelajaran yang terjadi. Terdapat ketidaksesuaian antara apa yang kelompok posting di blog dengan apa yang dipresentasikan di kelas. Hal ini merupakan salah satu kekurangan kelompok. Setelah menerima feedback dari Ibu Dina dan audiens, presentasi kelompok ditutup oleh Muhammad Rizki Nugroho dengan mengucapkan terima kasih.

D. Tantangan
Audiovisual
Kurangnya media audiovisual yang ditampilkan pada saat presetasi. Keterbatasan ini menyebabkan audiens kurang bisa memahami apa yang pengajar lakukan di lapangan.
Waktu
Waktu yang diperlukan untuk mendiskusikan konsep pembelajaran dan pelaksaaan pembelajaran yang matang terbatas karena kesibukan masing-masing anggota kelompok sehingga kelompok sulit untuk berkumpul tatap muka.

Anak Didik
Tantangan lainnya adalah kesulitan dalam mencari anak didik untuk diajarkan sesuai dengan konsep pembelajaran yang telah dibuat. Selain itu, mengajar lebih dari satu anak dengan karakteristik mereka masing-masing yang berbeda satu sama lain merupakan salah satu tantangan bagi pendidik pemula seperti yang kelompok lakukan.

E. Kendala yang dihadapi
Waktu
Waktu yang digunakan kelompok untuk presentasi di kelas terlalu singkat di bandingkan isi laporan dari kelompok sehingga kelompok sedikit terburu-buru untuk presesntasinya. Sementara yang di lapangan sendiri tidak mengalami kendala waktu.


Alat dan Bahan
Untuk alat dan bahan sendiri kelompok tidak mengalami hambatan dikarenakan sebelum hari pertama mengajar kelompok sudah mempersiapkan semua alat kebutuhannya

Proses Pelaksanaan
Awalnya Kurang perhatian anak-anak dikarenakan mereka melihat masing-masing gadget dari anggota kelompok dan fokus akan gadget tersebut, tapi lama kelamaan kelompok sudah bisa menarik perhatian anak-anak tersebut kembali lalu mulai bisa mengajari mereka namun untuk pengambilan dokumentasi sendiri kelompok merasa terbatas karena anak-anak tersebut ketika melihat gadget mereka ingin bermain jadi dokumentasi sendiri kami lakukan secara diam-diam.
Performa
Kelompok mengakui adanya kekurangan dalam dokumentasi sehingga peralatan dan media visual yang di sediakan kelompok untuk mengajar anak-anak tidak terlihat dalam presentasi yang di lakukan di dalam kelas.

F. Kritik dan Saran

Risya me nanyakan pertanyaan bagian anak anak licik. Bagus atau tidak ? 
Dimana kelompok menjawab itu merupakan perilaku yang tidak baik dan kelompok sendiri sudah memberikan nasehat kepada anak agar tidak mengulangi perbuatannya dan sudah menjelaskan bahwa perbuatan itu adalah perbuatan yang tidak baik, dan anak pun sudah faham akan kesalahannya.

Yuha menanyakan mengapa kelompok mengikuti perilaku anak ? 
Seperti sudah di jelaskan bahwa kelompok bukan mengikutinya tapi kelompok kehilangan perhatian dalam hal tersebut di karenakan kelompok tidak mengetahui bahwa anak tersebut sudah melakukan perbuatan itu, namun setelah mengetahuinya pertanyaan tersebut kami batalkan lalu kami ganti dengan pertanyaan lain.

Reza memberikan saran mengenai media dalam bentuk visual.
Sebenarnya media itu ada saat proses belajar mengajar namun tidak terlalu bisa kami ekspose di karenakan kendala dalam proses dokumentasi seperti apa yang sudah kami jelaskan saat presentasi.

Sinta menanyakan evaluasi : target apakah tercapai ? 
Target kami sudah tercapai itu kami lihat dari antusias anak dalam sesi Tanya jawab dan ketika kami memberikan pertanyaan anak-anak tersebut berlomba untuk menjawab dan mengambil media visual yang tersedia untuk menjawab pertanyaannnya. 



G. Pembagian Tugas
 
Muhammad Rizki Nugroho, bertugas sebagai moderator dan menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh teman-teman sekalian.
 
Riza Indri Sri Metami Barus, mempresentasikan teori-teori yang kami gunakan kepada anak didik selama proses pembelajaran pegagogi itu berlangsung.
 
Eka Sartika, mempresentasikan tentang biaya yang kami keluarkan selama mengajar anak didik tersebut.
 
Nisya Aspasia, mempresentasikan tentang peran para anggota selama mengajar dan hasil dari proses mengajar tersebut. 
 
H. Transaksi dan Dana

Origami           : Rp 10.000,-
Buku Tulis       : Rp 2.250,- (8 x Rp. 2.250,-) = Rp. 18.000,-
Alat Tulis        : Rp. 1.500,- ( 8x Rp. 1.500,-) = Rp. 12.000,-
Jumlah             : Rp 40.000,-

Hari pertama (23 April 2015)
Sample : 4 orang anak 
Ongkos : Rp. 4000/ orang 
Reward : Rp 4000/anak (Biskuit + Susu)
Jumlah             : Rp 16.000

Hari kedua (24 April 2015)
Sample            : 8 orang anak 
Ongkos : Rp. 4000/ orang 
Reward :Rp 2000/anak (Biskuit + Roti )
Jumlah             : Rp 16.000

Hari ketiga (26 April 2015)
Sample : 8 orang anak 
Ongkos : Rp. 4000/ orang 
Reward :Rp 2000/anak (Roti + Permen)
Jumlah             : Rp 16.000

TOTAL           : Rp 48.000
Total Keseluruhan Rp 48.000 + Rp 40.000,- = Rp 88.000,-