Kelompok 2
Muhammad Rizki Nugroho 11-062
PERENCANAAN
Program Pembelajaran : Berhitung Sambil Bermain.
Landasan Teori : Berhitung.
Perkembangan
kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi
untuk dapat berpikir. Perkembangan kognitif adalah gabungan dari
kedewasaan otak dan sistem saraf, serta adaptasi dengan lingkungan.
Semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama melalui empat
tahapan Piaget (Slamet Suyanto, 2005:53), yaitu :
- Sensorimotor (0-2 tahun), pada tahap ini anak lebih banyak menggunakan gerak refleks dan inderanya untuk berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Anak pada tahap ini peka dan suka terhadap sentuhan yang diberikan dari lingkungannya. Pada akhir tahap sensorimotor anak sudah dapat menunjukan tingkah laku intelegensinya dalam aktivitas motorik sebagai reaksi dari stimulus sensoris.
- Praoperasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak mulai menunjukan proses berpikir yang lebih jelas di bandingkan tahap sebelumnya, anak mulai mengenali simbol termasuk bahasa dan gambar.
- Konkret operasional (7-11 tahun), pada tahapan ini anak sudah mampu memecahkan persoalan sederhana yang bersifat konkrit, anak sudah mampu berpikir berkebalikan atau berpikir dua arah, misal 3 + 4 = 7 anak telah mampu berfikir jika 7 – 4 = 3 atau 7 – 3 = 4, hal ini menunjukan bahwa anak sudah mampu berpikir berkebalikan.
- Formal operasional (11 tahun ke atas), pada tahap ini anak sudah mampu berpikir secara abstrak, mampu membuat analogi, dan mampu mengevaluasi cara berpikirnya.
Berdasarkan hal
tersebut tampak bahwa perkembangan anak bersifat kontinyu dari tahap ke
tahap dan tidak terputus. Pada tiap anak berbeda-beda dalam mencapai
suatu tahapan, terkadang batas antara tahap satu dengan tahap lainnya
tidak begitu terlihat.
Anak usia TK
berada pada tahap praoperasional (2-7 tahun). Istilah praoperasional
menunjukan pada pengertian belum matangnya cara kerja pikiran. Pemikiran
pada tahap ini masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik
(Santrock, 2002:251). Pada tahap usia ini sifat egosentris pada anak
semakin nyata.
Adapun ciri-ciri berpikir pada tahap praoperasional Rita Eka Izzaty, dkk, (2008:88), diantaranya:
- Anak mulai menguasai fungsi simbolis, anak telah mampu bermain pura-pura dan kemampuan berbahasanya semakin sistematis.
- Anak suka melakukan peniruan (imitasi) dengan apa yang dilihatnya. Peniruan ini dilakukan secara langsung maupun tertunda, yang dimaksud peniruan yang tertunda adalah anak tidak langsung meniru tingkah laku orang yang dilihatnya melainkan ada rentang waktu beberapa saat baru menirukan.
- Cara berpikir anak yang egosentris, dimana anak belum mampu untuk membedakan sudut pandang seseorang dengan sudut pandang orang lain. Anak masih menonjolkan “aku” dalam setiap keadaan.
- Cara berpikir anak yang centralized, yaitu cara berpikir anak masih terpusat pada satu dimensi saja. Contoh, seorang anak dihadapkan pada dua gelas yang diisi air berbeda, yang satu air putih dan yang satu air teh dengan volume yang sama antara air putih dan air teh sehingga terlihat sejajar atau sama banyak, jika anak ditanya apakah air putih dan air teh sama banyak? Anak akan menjawab “ya”, kemudian anak diminta menuang air putih tersebut ke dalam gelas yang lain yang ukurannya lebih lebar sehingga jika dituang air putih terlihat lebih sedikit. Anak ditanya lebih banyak yang mana antara air putih dan air teh? anak akan menjawab lebih banyak air teh daripada air putih karena air teh lebih tinggi dari air putih. Dalam hal ini anak tidak memikirkan lebar gelas yang digunakan tetapi hanya memperhatikan tinggi air jika disejajarkan. Cara berfikir yang seperti ini dikatakan belum menguasai gejala konservasi.
- Berpikir tidak dapat dibalik, operasi logis anak belum dapat dibalik. Pada tahap ini anak belum dapat berpikir berkebalikan (reversibel) atau berpikir dua arah, contoh anak memahami jika 4 + 2 = 6, namun anak belum dapat memahami jika 6 – 2 = 4 atau 6 – 4 = 2 (Slamet Suyanto, 2005:65)
- Berpikir terarah statis, anak belum dapat berpikir tentang proses terjadinya sesuatu.
Penjelasan
: Kami ingin memberikan pelajaran dengan konsep belajar sambil bermain
dimana disini dikhususkan untuk belajar berhitung dengan metode
menggunakan alat bantu seperti kertas yang akan menyerupai hewan
sehingga anak-anak akan lebih tertarik dengan hewan tersebut.
Subjek : 3 orang anak TK yang berusia 4-6 tahun
Lokasi : Jl. Universitas
Waktu :
Rabu, 1 April 2015
Kamis, 2 April 2015
Sabtu, 4 April 2015
Durasi Kegiatan :
- 90 menit untuk petemuan 1 dan 2
- 120 menit untuk pertemuaan 3
Rencana Kegiatan :
Rabu, 01 April 2015 (pertemuaan 1)
- 80.00-08.15 Perkenalan
- 08.15-08.45 Belajar berhitung
- 08.45-09.00 Tanya jawab tentang berhitung
- 09.00-09.15 Games
- 09.15-09.30 Sayonara
Kamis, 02 April 2015 (pertemuaan 2)
- 80.00-08.15 Ice breaking
- 08.15-08.45 Belajar berhitung
- 08.45-09.00 Tanya jawab tentang berhitung
- 09.00-09.15 Games
- 0915-09.30 Sayonara
Sabtu, 04 April 2015 (pertemuaan 3)
- 80.00-08.15 Opening
- 08.15-08.45 Belajar berhitung
- 08.45-09.00 Ice Breaking
- 09.00-09.20 Tanya jawab tentang berhitung
- 09.20-09.45 Game
- 09.45-10.00 Penutupan
Media :
- Alat tulis
- Buku cerita
- HP/ Tab
- Buku tulis
- Origami
- Alat bantu hitung
Perincian Biaya :
Origami : Rp 10.000,-
Buku Tulis : Rp 5.000,-
Alat Tulis : Rp. 5.000,-
Jumlah : Rp 20.000,-
Hari pertama (01 April 2015)
Ongkos : -
Reward :Rp 5000/anak (susu+roti)
Jumlah : Rp 15.000
Hari kedua (02 April 2015)
Ongkos :
Reward :Rp 5000/anak (susu+roti)
Jumlah : Rp 15.000
Hari ketiga (04 April 2015)
Ongkos : -
Reward :Rp 5000/anak (susu+roti)
Jumlah : Rp 15.000
TOTAL : Rp 45.000
Total Keseluruhan Rp 45.000 + Rp 20.000,- = Rp 65.000,-
Pelaksanaan : Dilaksanakan
oleh semua anggota kelompok yang akan dibagi dalam pembagian peran
masing-masing anggota kelompok akan mendapatkan peran serta yang sama
dalam setiap kegiatan. Sebelum melakukan kegiatan
tersebut kami terlebih dahulu mencari 3 orang anak yang sesuai dengan
kriteria yang kami butuhkan (anak-anak yang berusia 4-6 tahun). Kemudian
kami memberitahu tentang kegiatan yang ingin kami lakukan kepada
orangtua dan guru dari si anak dan meminta izin kepada mereka untuk
melakukan kegiatan yang kami maksud. Setelah mendapat izin Kami akan
melaksanakan kegiatan pertama kali pada hari Rabu, 01 April 2015.
Dimulai dengan perkenalan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan
belajar berhitung, tanya jawab, games, dan yang terakhir sayonara.
Kegiatan berikutnya kami laksanakan pada hari Kamis 02 April 2015.
Dimulai dengan kegiatan ice breaking agar anak-anak merasa lebih
semangat, dilanjutkan dengan belajar berhitung , tanya jawab, games, dan
sayonara. Di hari ke 3, hari sabtu 04 april 2015 kami memulai dengan
opening dengan menanyakan kabar, setelah itu belajar berhitung, kemudian
ice breaking untuk penyemangat si anak setelah itu tanya jawab lalu
games kemudian terakhir penutup.
Dalam sesi perkenalan kami
melakukan pendekatan kepada anak agar mereka tertarik untuk mendengarkan
cerita, kami memulainya dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu,
kemudian menanyakan nama mereka atau hal-hal yang bersangkutan dengan
diri mereka. Kegiatan berhitung kami lakukan dengan menunjukkan gambar
terlebih dahulu sebagai pengantar, kemudian kami menceritakannya. Di
tengah-tengah penjelasan kami menyelipkan hitungan pada si anak. Kegiatan
tanya jawab kami lakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak
tentang alur cerita dan hitungan yang akan kami lakukan seperti
penambahan atau pengurangan yang sesuai dengan pembelajaran yang ada
yang didapat. Games yang kami lakukan bertujuan untuk membuat anak
merasa gembira dan bersemangat. Ice breaking kami lakukan untuk membuat
anak menjdi lebih rileks sebelum mendengarkan belajar serta mengurangi
rasa bosan ketika belajar. Dalam kegiatan penutup kami mengajak anak
untuk bernyanyi bersama dan memberikan reward kepada anak-anak tersebut
sebagai tanda terimakasih.
Peran / Tugas Anggota :
Rabu, 01 April 2015
- Perkenalan : Seluruh anggota kelompok.
- Pengajar : Muhammad Rizki Nugroho
- Games : Nisya Aspasia & Eka Sartika
- Dokumentasi : Riza Indri Sri Metami Barus
Kamis, 02 April 2015
- Perkenalan : Seluruh anggota kelompok.
- Pengajar : Nisya Aspasia
- Games : Riza Indri Sri Metami Barus & Eka Sartika
- Dokumentasi : Muhammad Rizki Nugroho
Sabtu, 04 April 2015
- Pengajar : Riza Indri Sri Metami Barus
- Games : Muhammad Rizki Nugroho & Nisya Aspasia
- Dokumentasi : Eka Sartika
- Penutup : Seluruh anggota kelompok